Senin, 11 Desember 2017

Mengunjungi Candi Tertinggi di Yogyakarta

Apa yang terlintas di benak, ketika mendengar nama Candi Ijo? Apakah candinya berwarna hijau? Di mana lokasinya? Mengapa saya baru mendengar namanya?

Ya, kali ini saya berkunjung ke Candi Ijo, dan menuliskan pengalaman saya di sini. Silakan dibaca untuk mengetahui lebih dalam tentang Candi Ijo :D

bagian depan Candi Ijo

Candi Ijo merupakan candi Hindu yang diperkirakan dibangun antara abad ke-10 sampai dengan abad ke-11 pada masa kerajaan Medang. Bukti yang memperkuat Candi Ijo sebagai candi Hindu adalah terdapat Lingga Yoni yang berada di dalam candi, yaitu lambang kesuburuan pria dan wanita.

Lingga Yoni di dalam Candi Ijo 
sumber: http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pemandangan-candi-ijo-4_20150519_174718.jpg

Lingga adalah lambang untuk pria dan Yoni adalah lambang untuk wanita. Hubungannya dengan candi adalah dengan adanya pembangunan candi, manusia mengharapkan di daerah sekitar candi  berdiri, wilayahnya menjadi subur.

Karena letaknya berada di atas bukit yang bernama Gumuk Ijo, oleh karena itu candi ini dinamai dengan nama Candi Ijo. Selain itu, nama Ijo juga ditemukan pada prasasti Poh yang berangka 906 Masehi. Penggalan pada prasasti tersebut adalah, "anak wanua i wuang hijo." berbahasa Jawa Kuna yang artinya, "anak desa, orang Ijo." 

Gumuk Ijo tempat Candi Ijo ini berdiri tingginya sekitar 410 meter di atas permukaan laut. Untuk melihat candi dari dekat, saya harus menaiki anak tangga, seperti di Candi Borobudur. Sesuai dengan namanya, yaitu Candi Ijo, pemandangan yang saya lihat dari atas sini benar-benar hijau :)

pintu masuk Candi Ijo

tangga untuk naik dan turun

Terdapat empat candi di Candi Ijo. Satu candi utama dan tiga candi yang ukurannya lebih kecil, posisinya persis berhadapan dengan candi utama yang menghadap ke timur. Fungsi candi yang lebih kecil diduga dibangun untuk memuja Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Sementara itu, candi utama yang letaknya berada di belakang dan lebih tinggi dari candi kecil adalah titik sakral Candi Ijo. Titik sakral merupakan titik untuk menentukan pusat candi pada awal pembangunan, meskipun titik pusat tersebut tidak berada persis di tengah.

Di dalam candi utama terdapat Lingga Yoni dan relief yang menggambarkan orang sedang menari yang diperkirakan tarian tersebut adalah kegiatan ritual ketika membangun candi. 

 relief orang menari

Pada bagian candi utama terdapat relung-relung kosong yang sepertinya pada zaman dahulu terdapat arca yang mengisi relung ini. 

 relung pada candi utama

Akibat terlalu fokus melihat arsitektur candi, saya lupa tida memotret keseluruhan candi ini, yaitu tiga candi kecil dan candi utama dalam satu frame

candi kecil 

candi utama

Candi Ijo banyak menarik perhatian wisatawan karena letaknya yang berada di atas bukit, sehingga wisatawan dapat melihat pemandangan alam yang terbentang luas. Selain itu, Candi Ijo menjadi tempat yang cocok untuk menikmati sunset. 

Bila ingin mengunjungi Candi Ijo, kalian bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan karena transportasi umum tidak menjangkau sampai ke wilayah ini. Harga tiket masuknya hanya Rp5.000,-. 

Ayo ajak keluarga, teman, atau kekasih ke Candi Ijo untuk menikmati indahnya candi dan pemandangan alam. So, tunggu apa lagi?

See you on my next experiences! :D
by Bilqis (Feature)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar