Siti Hinggil Ler atau Balairung Utara.
Karena hanya ada balairung saja, saya memutuskan untuk menuju ke Kompleks Kedhaton dengan berjalan kaki. Kompleks ini adalah bagian inti dari keseluruhan keraton, masuknya melalui pintu yang ada di Jalan Rotowijayan. Di kompleks keraton ini, terdapat banyak koleksi milik Keraton Yogyakarta seperti kain batik, baju yang pernah dipakai oleh sultan, lukisan, dan masih banyak lagi. Di tempat ini juga wisatawan bisa bertemu dengan banyak abdi dalem.
Ketika saya akan memasuki Kompleks Kedhaton, saya langsung disambut dengan pertunjukan Karawitan di sebuah bangsal yang bernama Sri Manganti. Pertunjukan tersebut memang sengaja dilaksanakan untuk menghibur wisatawan yang berkunjung. Pertunjukan dilaksanakan setiap hari dengan jadwal yang berbeda, pukul 10.00 WIB pada hari Senin sampai Kamis, pukul 09.00 WIB pada hari Jumat, dan 09.30 WIB pada hari Sabtu dan Minggu.
pertunjukan Karawitan di Bangsal Sri Manganti
pertunjukan Karawitan di Bangsal Sri Manganti
Selesai menyaksikan pertunjukan Karawitan, saya berjalan memasuki area inti di Keraton Yogyakarta. Di area inilah koleksi-koleksi Keraton Yogyakarta dipamerkan.
Museum Batik
Di Museum Batik Keraton Yogyakarta, wisatawan tidak boleh memotret koleksi yang ada di dalam. I don't know why. Jadi, saya hanya memotret bagian luar ruangan.
koleksi di Museum Kristal
Museum Kristal merupakan tempat untuk menyimpan koleksi Kristal Milik Keraton. Sepertinya pada zaman dahulu, kristal-kristal tersebut pemberian dari negara lain dan atau memang dibeli oleh Keraton Yogyakarta.
patung Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Di kompleks ini terdapat Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Museum tersebut berisi barang-barang peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, seperti lencana kehormatan, pakaian, meja dan kursi, dll.
Prangko 1500 bergambar Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Lord-Baden Powell
lencana dan buku milik Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Masih di Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX, di ruangan yang terpisah, desain di ruangan ini sangat berbeda dengan ruangan koleksi lainnya, yaitu dindingnya terbuat dari kaca dan warna yang menghiasi ornamen dominan dengan warna merah, emas, dan hitam.
pintu masuk Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang terbuka lebar
ornamen langit-langit pada Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Di dalam museum ini terdapat barang-barang peninggalan Sri Sultan HB IX. Salah satunya adalah satu set meja kursi yang pernah digunakan oleh Sri Sultan HB IX dan Soeharto, ketika merencanakan Serangan Umum 1 Maret 1949.
satu set meja dan kursi yang digunakan oleh Sri Sultan HB IX dan Soeharto, ketika merencanakan Serangan Umum 1 Maret 1949.
bertemu dengan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta
Tentang abdi dalem, saya sangat-sangat kagum dengan mereka. Sebab menjadi abdi dalem adalah tentang panggilan jiwa, mereka dengan ikhlas mengabdikan diri untuk melayani Sultan. Untuk menjadi abdi dalem, syaratnya adalah harus benar-benar ikhlas dan harus bisa duduk di bawah sambil bersila. Makna dari duduk di bawah sambil bersila adalah bahwa sebagai manusia kita harus senantiasa bersikap rendah hati dan tidak sombong.
Tidak seperti atraksi wisata pada umumnya, Keraton Yogyakarta tidak buka sepanjang waktu. Keraton buka pada pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 14.00 WIB, kecuali pada hari Jumat tutup pukul 13.00 WIB. Harga tiket masuknya sebesar Rp7.000,- dan tambahan Rp2.000,- untuk kamera yang dibawa. Aksesnya sangat mudah dijangkau, baik dengan trasportasi publik atau konvensional, seperti ojek online.
So, silakan berkunjung ke Keraton Yogyakarta bila ingin melihat Yogyakarta sewaktu masih menjadi kesultanan, melihat barang peninggalan sultan, melihat pertunjukan seni, atau bahkan mengobrol bersama abdi dalem. Saya menyarankan untuk ditemani oleh pemandu resmi Keraton Yogyakarta, agar tidak boring ketika melihat-lihat lingkungan dan koleksi keraton, dan juga agar wawasan kita bertambah.
Selamat berjalan-jalan ria, semoga tulisan ini bisa menjadi referensi ketika akan berlibur ke Yogyakarta. :D
See you on my next experiences! :D
by Bilqis (Feature)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar